#JULY & NAOH
Explore tagged Tumblr posts
Text
JULY & NAOH PRESENTAN SU PRIMER EP "SUPERNOVA"
Caracas, junio.2023.- El dúo del momento July & Naoh presentan su primer EP titulado “Supernova”, donde se mezclan sonidos influenciados por los ritmos tropicales, pop y urbanos. Y este 2023, se consolidan como el dueto infantil más importante de toda Venezuela. “Supernova”, representa un viaje musical que simboliza la transformación que han vivido las cantantes a lo largo de su carrera. Este EP…
View On WordPress
0 notes
Text
July & Naoh estrenan su primer disco “Generación de Relevo”
http://dlvr.it/TCJGzH
0 notes
Link
0 notes
Text
Jumat, 1 Oktober 2021
5.45 am | Bangun bangun badan terasa agak panas. Anget. Semalem juga kebangun hampir jam 12. Mimpi? Mimpi sih tapi lupa mimpi apa wkwk.
6.23 am | Pagi ini mendung. Saya suka. Jalanan lembab. Saya suka. Hari ini jumat. Saya suka. Besok weekend. Saya suka. Berangkat bareng dik adik seragam putih abu abu. 10 tahun yang lalu. Huaaaaa
7.25 am | Khairul lagi choirul lagi khoirul chairul. Ah molaa. Yang mana?
8.19 am | mau disimpen atau nggak. Ngga akan merubah keadaan. Sudah. Tidak tahu sama sekali lebih menenangkan. Daripada berpikiran macam macam. Jika dia ditakdirkan untukmu. Dia akan kembali. Jika bukan dia. Memang dia dihadirkan hanya untuk memberi pelajaran hidup. Bahwa sesuatu yang kita harapkan tidak harus selalu kita dapatkan. Akan ada saatnya. Ketika datang dia yg ditakdirkan untukmu, maka rasa itu akan hilang. Benar benar hilang. Rindu. 9 hari lagi 9 bulan. Dari yang awalnya dikira cukup 4-6 bulan. Memang dasar manusia. Jangan. Jangan nyalahin dia. Diri inipun juga tidak bisa diharapkan. Jangan terlalu berharap pada manusia. Gimana mereka yg sudah menikah kemudian bercerai ya? Ketika dua orang sudah menikah, ada sesuatu yg sakral disana yg membuat cinta kedua mencapai puncaknya. Cinta yang membuncah. Cinta yg Allah anugerahkan. Kemudian berpisah. Bercerai. Meninggal. Atau bagaimana rasanya kehilangan anak? Anak yang sudah dikandung selama 9 bulan. Yang dirawat dan dididik dengan baik? Sungguh ya, menurutku ujian hidup ketika berumahtangga itu adalah sebenar benarnya ujian kehidupan. Ini bukan apa apa. Ini bukan apa apa. Kalimat penyemangat yang selalu harus diingat. Usia 25 tahun. Beberapa teman sudah berakselerasi dengan kehidupannya.
Ingin tulis tentang ..
Being 25th
Aku lanjut nanti, mungkin sore, atau malam. Malam ini nginep di kantor. Dan harus melek sampai jam 1 malam. Waw. Baiklah.
8.38 am | Aku ga deg degan tapi malu. Mau lihat dia tapi mau eh malu. Mau mandang dia tapi malu. Tapi pingin.
8.51 am | Tadi dia bukain pintu buatku. Silakan .. dia bilang. Makasih. Kubilang. Misal aku iseng nanyain dia ke temen ajaweh, pasti yakin langsung hebohh. Siap? Nggak :( dasar payah. Laaah ...
10.09 am | Hari ini email sepi bangettt. Orang orang pada ga fokus mereun ya. Sama dengan diri ini.
10.18 am | Dimanakah aku berlabuh nanti 😔? Dia. Seorang calon lulusan oxford saja mengkhatirkan masa depannya. Apalagi aku :/ si remah remah 😔
10.54 am | Mungkin, dengannya aku disuruh belajar, bagaimana rasanya kehilangan. Dia beda. Aku bilang. Ya karena belum ada pembanding wkwkwk. Darinya aku belajar. Gimana rasanya kehilangan? Dia bukan apa apa. Memang, menang belum pernah merasakan kehilangan. Keluarga masih lengkap. Alhamdulillah. Suatu saat akan berpisah. Aku harus siap. Tidak ada yang abadi. Semua hanya titipan. Ketika peristiwa itu terjadi. Aku harus siap.
11.01 am | Besok pagi langsung abisin buat beli ina ini inu wkwk. Naissee 👍
11.29 am | Dia mirip dengan dia. Daridulu firasat apa dia berjodoh dengan dia? Ternyata dia menikah duluan dengan dia, tapi tidak bertahan lama. Apakah ini pertanda? Bahwa sebenarnya dialah jodoh dia? Tapi kondisi dia sudah berbeda, apakah dia bisa menerima dia apa adanya?
11.55 am | Penasaran banget. Pengen banget nanya. Kenapa dia kalau nulis suka dikasih koma dibelakang? Kenapa koma? Kenapa ga titik? Kenapa? Masih banyak kenapa yang ingin ditanyakan. Kalau Allah masih mengizinkan.
1.44 pm | Tiket sudah diamankan. 22-25 Oktober. Sebuah ikhtiar. Agar tidak wacana. Bismillah. Andaikan kau datang kembali, jawaban apa yang akan kuberi. Masihkan, tulus cintanya. Masihkah, sampai nanti. Lagu ini ku akhiri. Harus berapa lama? Aku menunggumu? Bila rindu ini masih milikmu, harus berapa lama, aku menunggumu?
2.14 pm | Ketemu ariel. Lewat zoom. Setelah 17 tahun. Gabisa aku liat orang nangis. Keanya cuma aku doang yg nangis deh ini 😭.
2.27 pm | Tahun lalu, issue yg diangkat, banyak karyawan dirumahkan. Menitikberatkan pada nasib para pencari nafkah. Alhamdulillah masih survive. Tahun ini dramanya beberapa ada sudah dipanggil, atau anggota keluarganya. Alhamdulillah masih diberi kesempatan untuk berbakti lebih lama. Gimana rasanya menjadi single parent? Dengan anak anak yg masih kecil? Kuat ya ibuk. Kuaat. Bulan Juni Juli parah bangett. Hampir setiap hari ada pengumuman duka cita. Tiap hari dengar suara sirine.
4.15 pm | Our first time. Sama sama melaney ricardo. Asal cocokin puzzle aja inimah. Bedanya dia berpartisipasi. Aku jadi penggembira saja.
4.38 pm | Its NOAH time. Not NAOH ya. Cuma bertiga. Lagu pertama. Cobalah Mengerti. Mungkin dia sudah berubah. Lagu kedua. Walau Habis Terang. Berjalanlah walau hahis terang, ambil cahaya cinta tuk terangi jalanmu. Diantara beribu, kau tetap benderang. Lagu ketiga. Jalani Mimpi. Baru denger. Bagus sih. Hehe. Tak perlu kau sesali. Lagu ke empat. Menghapus Jejakmu. Terus melangkah melupakanmu, engkau bukanlah segalaku. Usai sudah semua berlalu, biar hujan menghapus jejakmu. Perlahan hatiku terbelenggu. Bukan tempat tuk hentikan langkahku. Biar hujan menghapus jejakmu. Lagu ke lima. Mungkin Nanti. Sudahlah lepaskan semua. Kuyakin inilah waktunya, kuyakin inilah waktunya. Mungkin saja kau bukan yang dulu lagi. Mungkkn saja rasa itu telah pergi. Dan mungkin bila nanti kita kan bertemu lagi, jangan tanyakan kembali rasa yang kutinggal mati. Seperti hari kemarin saat semua disini. Lagu ke enam. Separuh Aku. Dengar laraku suara hati ini memanggil namamu karena separuh aku dirimu. Ku ada disini pahamilah kau tak pernah sendiri, karena aku selalu didekatmu saat engkau terjatuh. Kamu mengerti aku mengerti kamu. Lagu ke tujuh. Kisah Cintaku. Aku sendiri tiada yang menemani. Dia telah pergi tinggalkan diriku. Adakah semua kan terulang yang seperti dulu. Kenang di dalam hatiku. Bayangan dirimu untuk selamanya. Aku tak percaya kau telah tiada. Tinggalkan dunia agar aku berjumpa denganmu. Mengapa terjadi kepada dirimu aku tak percaya kau telah tiada. Lagu ke delapan. Ku Katakan Dengan Indah. Sepertinya luka menghampirinya. Kau beri rasa yang berbeda mungkin kusalah yang kurasa cinta. Selalu meninggikanmu terlalu meninggikanmu selalu menginginkanmu. Kau hancurkan hatiku hancurkan lagi kau terangi jiwaku hancurkan lagi. Lagu ke sembilan. Yang Terdalam. Kulepas semua yang kuinginkan. Dan bila ku menanti. Lihatlah kudisini. Jika aku bermimpi salahkah tuk menanti. Takkan lelah aku menanti takkan hilang cintaku ini hingga saat kau tak kembali kan kukenang di hati saja. Kau telah tinggalkan hati yang terdalam hingga tiada cinta yang tersisa di jiwaaaa. Lagu ke sepuluh. Wanitaku. Ga ngerti lagunya.
10.17 pm | Ini teguran. Kamu belom lulus ternyata. Masih sama saja ternyata. Masih harus banyak belajar. Sudah ya. Ini yang terakhir. Jangan lagi. Sudah.
4 notes
·
View notes
Text
“I’ve been holding my breath
I’ve been counting to ten
Over something you said
I’ve been holding back tears
While you’re throwing back beers
I’m alone in bed
You know I, I’m afraid of change
Guess that’s why we stay the same
So tell me to leave
I’ll pack my bags, get on the road
Find someone that loves you
Better than I do, darling, I know
‘Cause you remind me every day
I’m not enough, but I still stay
Feels like a lifetime
Just trying to get by while we’re dying inside
I’ve done a lot of things wrong
Loving you being one
But I can’t move on..”
- Noah Cyrus — July - Single
#naoh cyrus#july#single#on repeat#song of the day#artist#song#singer#songs#depressed#great song#listen#lyrics#amazing voice#new music#music#itunes
0 notes
Text
Saham BMSR – Bintang Mitra Semestaraya Tbk – Berita Rekomendasi Grafik Sejarah
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. (“Perusahaan”) didirikan pada tanggal 16 November 1989 berdasarkan Akta Notaris Nyonya Siti Pertiwi Henny Shidki, S.H., No. 240 yang telah diubah dengan Akta dari Notaris yang samaNo. 246 tanggal 31 Mei 1991 mengenai perubahan namadari PT Bintang Mahkota Semestaraya menjadi PT Bintang Mitra Semesta raya. Akta Pendirian dan perubahannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No.C2-4423.HT.01.01.TH.95 tanggal 17 April 1995 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 19 September 1997 No. 75, Tambahan No. 4209.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan. Pada tahun 2008, perubahan termasuk dalam Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 10 tanggal 17 September 2008 yang antara lain mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan dan persetujuan perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. IX.J.1. tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perusahaan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, akta ini telah memperoleh bukti penerimaan pemberitahuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.10-25241 tanggal 15 Desember 2008 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan No. AHU-0121799.AH.01.09 tahun 2008 tanggal 15 Desember 2008.
Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan terakhir terjadi pada tahun 2015, yaitu Akta Notaris Lies Hermaningsih, S.H., No.8 tanggal 5 Juni 2015 mengenai persetujuan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik. Akta ini telah memperoleh bukti penerimaan pemberitahuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0951463 tanggal 29 Juni 2015 dan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data No. AHU-AH.01.03-0951464tahun 2015 tanggal 29 Juni 2015.
Berdasarkan Akta Notaris tanggal 9Juni 2017 No. 14 dari Deni Thanur, SE., SH.,MKn, pemegang saham telah setuju atas perubahan Dewan Komisaris dan Direksi dan telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat No AHU-AH.01.03-0147019 tanggal 16 Juni 2017.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1989.
Pada tanggal 6 Desember 1999, Perusahaan memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham No. S-2449/PM/1999 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk mengadakan Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat sejumlah 130.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham pada harga penawaran Rp 500 per saham. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) pada tanggal 29 Desember 1999.
Pada tanggal 17 September 2008, Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Ketua BAPEPAM-LK No. S-6516/BL/2008 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada para pemegang saham dengan menerbitkan sejumlah 823.200.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham pada harga penawaran Rp 500 per saham sehingga seluruhnya berjumlah Rp 411.600.000.000. Setiap pemegang 20 saham lama berhak atas 49 saham baru yang melekat 7 Waran Seri I yang diberikan oleh Perusahaan secara cuma-cuma.
Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian saham baru yang bernilai nominal Rp 500 per saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 500, yang dapat dilakukanselama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 20 Mei 2009 sampai dengan tanggal 20 November 2013. Sejak tanggal 20 November 2013 Waran Seri I tidak berlaku lagi dan tidak diperdagangkan lagi di Bursa Efek Indonesia. Sampai dengan akhir masa berlaku Waran Seri I yang melaksanakan haknya sebanyak 24 saham.
Pada awal pendirian Perseroan merupakan perusahaan investasi yang melakukan penyertaan investasi pada Perusahaan properti real estat yang menangani perumahan sederhana dan proyek pemukiman kelas menengah atas, serta pada Perusahaan yang akan mengembangkan bangunan-bangunan komersial.
Pada tahun 1997 Perusahaan mengawali usahanya di bidang properti dengan menyertakan modalnya pada PT Laksayudha Abadi yang membangun Apartemen Brawijaya yang berlokasi di Blok P Kebayoran Baru, Jakarta. Pada tahun 1999 Perusahaan mengembangkan sayapnya dengan menyertakan investasi pada PT Sinar Kompas Utama yang mengembangkan proyek perumahan sederhana Kompas Indah di daerah Tambun, Bekasi, Jawa Barat. Pada tahun yang sama Perusahaan juga menanamkan modalnya pada perusahaan publik PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk.(RBMS), yang mengembangkan perumahan bagi golongan masyarakat menengah, Bintang Metropol di daerah Bekasi, Jawa Barat dan perumahan Mahkota Simprug yang berlokasi di Ciledug. Selanjutnya pada pertengahan tahun 1999, Perusahaan mengikutsertakan modalnya pada PT Alvita Sunta dengan bidang usaha yang sama.
Sejalan dengan usaha diversifikasi Perusahaan, pada kuartal ke 3 (tiga) tahun 2008 Perusahaan melakukan divestasi atas beberapa anak perusahaan dan perusahaan asosiasi yang bergerak di bidang properti yang diyakini memiliki prospek kurang menguntungkan yaitu PT Sinar Kompas Utama, PT Laksayudha Abadi dan PT Alvita Sunta.
Pada tanggal 5 Desember 2008 Perusahaan dipercaya oleh PT Sulfindo Adiusaha, salah satu produsen produk kimia terbesar di Indonesia, sebagai Distributor Utama untuk melakukan pemasaran dan penjualan produk-produk kimia yang dihasilkannya ke seluruh wilayah Republik Indonesia. Adapun produk-produk yang dipasarkan oleh Perusahaan adalah Caustic Soda (NaOH) Liquid, Caustic Soda (NaOH) Flake, Poly Vinyl Chloride (PVC), Hydrochloric Acid (HCL), Sodium Hypochlorite (NaOCI), Sulfuric Acid, dan Ethylene Dichloride (EDC). Kinerja Perusahaan selama menjadi distributor produk kimia telah menunjukkan hasil yang memuaskan, hal ini berkat kerja sama dandukungan semua pihak baik dari karyawan, produsen dan pelanggan.
Pada pertengahan tahun 2009, Perusahaan juga melakukan diversifikasi usaha melalui akuisisi saham-saham perusahaan yang bergerak disektor perminyakan yaitu PT Retco Prima Energi (RPE) dengan bidang pengoperasian di Blok Tanjung Miring Timur, Prabumulih, Sumatera Selatan yang memiliki luas area 61,61 km²; PT Binatek Reka Kruh (BRK) dengan bidang pengoperasian di Lapangan Minyak Kruh, Pendopo, Sumatera Selatan yang memiliki luas area 258,10 km² ; PT Indama Putera Kayapratama (IPK) yang berlokasi di Lapangan Minyak Kaya, Pendopo, Sumatera Selatan yang memiliki luas area 78,71 km²; serta Bittlestone Capital Inc yang memiliki investasi dalam bentuk saham pada perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan minyak dan gas bumi diantaranya Kulczyk Oil Ventures Inc. (Canada), ESK Ltd (British Virgin Island), dan Triton Petroleum Pte. Ltd. (Singapore), yang memiliki proyek di Brunei, Syria, dan Ukraine.
Setelah melihat dan mempertimbangkan hasil kajian ulang dan evaluasi teknis “Subsurface Study of TAC Kaya” tahun 2010 oleh PT LAPI-ITB terhadap lapangan minyak Kaya yang dimiliki oleh IPK, anak perusahaan, pada akhirnya Perusahaan dihadapkan pada fakta bahwa lapangan minyak Kaya sangat kompleks dan berisiko tinggi untuk dikembangkan dan dieksploitasi sehingga kurang menguntungkan untuk dikembangkan. Sebagai langkah strategis atas hasil kajian diatas, maka pada tanggal 16 Maret 2011 Perusahaan melakukan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Saham dengan PT Bukit Apit Bumi Persada, pihak ketiga, untuk menjual seluruh saham IPK sejumlah 108.845 saham dengan nilai transaksi sebesar USD 1.050.000 dimana perjanjian ini telah dituangkan di dalam akta Jual Beli Saham No. 77 tanggal 16 Maret 2011 dari Notaris Suwarni Sukiman, SH. Perusahaan telah melakukan keterbukaan informasi mengenai hal tersebut di atas melalui surat kabar yang berperedaran nasional pada tanggal 18 Maret 2011.
Pada tanggal 20 Juni 2011 anak Perusahaan telah melakukan penjualan 30% partisipasi kepemilikan pada TAC Pertamina–RPE kepada Goldwater TMT PTE LTD. Penjualan dilakukan berdasarkan pertimbangan bisnis sehingga Perusahaan akan fokus pada pengembangan PT Binatek Reka Kruh, anak perusahaan yang juga bergerak di bidang eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi.
Pada tanggal 2 Desember 2011 Perusahaan telah menjual seluruh investasi saham di PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. (RBMS) sebanyak 62.663.875 saham atau 19,18% kepemilikan dengan nilai transaksi Rp 5.514.421.000. Perusahaan mengalami rugi investasi yang telah terealisasi sebesar Rp 24.501.575.125.
Di tahun 2011, Perusahaan melakukan pembelian kapal tongkang serta kantor dan tanah yang dijadikan sebagai kantor cabang di Bandung, Semarang dan Surabaya. Pembelian tersebut dilakukan untuk menunjang operasional Perusahaan dalam penjualan di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Total pembelian dimaksud mencapai Rp 9.433.684.000.
Di tahun 2012, dalam rangka pengembangan usaha untuk menggarap pasar di wilayah Sumatera Selatan dan sekitarnya, maka Perusahaan membeli tanah di Lampung seluas 6.205 m2 dengan nilai sebesar Rp 5.751.500.000.
Pada tanggal 3 Juli 2014, anak Perusahaan melakukan pengalihan participating interestpada TAC Pertamina kepada PT Green World Nusantara. Penjualan dilakukan berdasarkan pertimbangan bisnis sebagaimana halnya dengan penjualan IPK dan RPE sebelumnya. Disamping itu kontrak juga akan berakhir pada tahun 2020.
sumber : https://saham.news/data/bmsr
0 notes
Text
Stacked DAC: A Direct Air Capture CO2-to-Gasoline Scheme that Works? - Technologue
Stacked DAC: A Direct Air Capture CO2-to-Gasoline Scheme that Works? – Technologue
[ad_1]
Twice now I’ve been dazzled by schemes for scrubbing CO2 out of the atmosphere and turning it into fuel. In July 2008 it was NaOH scrubbers and exotic catalysts; in March 2012, it was ionic amine fluids and a formic-acid fuel cell. Both were tricky to describe, energy intense, and costly; years later, neither is yet ready for prime time. Then this June my newsfeed lit up with tales of a…
View On WordPress
0 notes
Text
Stacked DAC: A Direct Air Capture CO2-to-Gasoline Scheme that Works? – Technologue
Twice now I’ve been dazzled by schemes for scrubbing CO2 out of the atmosphere and turning it into fuel. In July 2008 it was NaOH scrubbers and exotic catalysts; in March 2012, it was ionic amine fluids and a formic-acid fuel cell. Both were tricky to describe, energy intense, and costly; years later, neither is yet ready for prime time. Then this June my newsfeed lit up with tales of a refreshingly simple new direct air capture (DAC) CO2-to-fuel scheme that’s already running in a pilot plant.
Canadian energy company Carbon Engineering—founded by Harvard professor David Keith with venture capital funding from Bill Gates—has been scrubbing CO2 for three years now in Squamish, British Columbia, for conversion to liquid fuels. An obvious secret to CE’s success is its reliance on existing industrial technology. The scrubbing operation is essentially a power-station cooling tower grafted onto a pulp/paper mill, augmented with tweaks from the water-treatment and gold-extraction industries. The fuel conversion involves universally understood Fischer-Tropsch gas-to-liquid tech.
Instead of condensing steam, air in this cooling tower flows past an alkaline solution of potassium hydroxide and water. Mildly acidic CO2 gloms onto the basic potassium hydroxide, forming potassium carbonate. Calcium is then used to grab the carbon from the potassium in a pellet reactor borrowed from the water-treatment biz. Finally, pure CO2 is liberated the way gold is separated from ore in a gold-ore roasting calciner. A paper mill’s caustic recovery loop keeps the potassium and calcium in continual reuse.
The process above is expected to consume between 1.5 and 2.4 megawatt-hours of energy per metric ton of CO2 depending on plant configuration, with the lion’s share heating the roaster. Energy is a major driver of the operation’s cost, which, when scaled up for larger commercial production, is estimated to cost $232 per metric ton in the near term, falling to as low as $94 per metric ton in five to 10 years—a significant savings relative to chief rival, Zurich-based Climeworks, which is currently converting CO2 via solid-oxide fuel cell at a cost of $600 per metric ton.
youtube
Carbon Engineering’s cost projections, published in the energy journal Joule, are based on scaling up the Squamish plant from its current 1-metric-ton-per-day scrubbing rate. Oh, and if you’re wondering why CE doesn’t just tap the CO2-rich stream from a coal or natural-gas smokestack, it’s because that carbon originates underground—fuel produced from it wouldn’t qualify with regulators as carbon neutral. That’s bureaucracy for you.
One indication that CE’s pricing is in the ballpark: It aligns nicely with the $94 to $185 per metric ton that companies are currently paying for offset credits to comply with the California Low Carbon Fuel Standard. That standard will likely assign a carbon-intensity figure of about 30 to CE’s fuel—down from 53 for California corn ethanol and 100 for crude-based gasoline. Selling this fuel is what will eventually pay back Bill Gates’ investment.
Of course, carbon harvested from the sky has no energy value until hydrogen atoms are attached via Fischer-Tropsch, and that hydrogen accounts for about 70 percent of the cost of the resulting fuel. Keith expects Carbon Engineering to generate hydrogen using electrolyzers that are similar to proton-exchange-membrane fuel cells, powered by solar or wind electricity. He projects that PEM costs will drop from $1,000 per kilowatt to less than $500 in five years when his commercial plant comes online. He’s designing that plant for an annual scrub of at least 300,000 metric tons of CO2—enough to produce 2,000 barrels of gasoline per day. His projected gasoline cost target is within 50 percent of today’s crude-oil refined product.
Here’s why we should all be rooting for projects like this to work: As liquid fuels approach carbon neutrality, we can burn them virtually guilt free. This will be a boon for difficult-to-electrify air and sea transportation, and it could allow us to continue driving our beloved combustion engine vehicles forever.
Read more by Frank Markus here:
Wood-Be Weight Savior
A New Ford Concept Helps Blind People “Look” Out the Window
Reinventing the Wheel
Putting a Chill on Diesel Consumption with Liquid Nitrogen
Nissan Researches Mind-Over-Motor Technology
The post Stacked DAC: A Direct Air Capture CO2-to-Gasoline Scheme that Works? – Technologue appeared first on Motor Trend.
from PerformanceJunk WP Feed 3 https://ift.tt/2wsdEmB via IFTTT
0 notes
Text
JULY & NAOH PRESENTAN SU PRIMER EP “SUPERNOVA”
http://dlvr.it/SsrzRt
0 notes
Text
Multifunctional micro/nano-patterned PTFE near-superamphiphobic surfaces achieved by a femtosecond laser
Publication date: 15 July 2018 Source:Surface and Coatings Technology, Volume 345 Author(s): Kai Yin, Haifeng Du, Zhi Luo, Xinran Dong, Ji-An Duan Near-superamphiphobic polytetrafluoroethylene (PTFE) surfaces exhibiting the robust multifunction capability of self-cleaning, anti-icing, anticorrosion, and mechanical stability were fabricated by femtosecond laser direct writing with no post-processing. The produced surface exhibited contact angles for water and glycol of 157° and 151°, respectively, and water and glycol droplets could easily roll on the laser-treated surface. Furthermore, the produced PTFE surface had an excellent self-cleaning ability demonstrated by depolluting dyed water and glycerol. In addition to these ordinary applications, the laser-treated surface displayed excellent anti-icing ability with good ice delay and icephobic performances. Meanwhile, we find that the near-superamphiphobic surface properties could be maintained following immersion for 2 days in solutions of 98% H2SO4, 10 mol/L NaOH, and 40% HF. Further, the obtained near-superamphiphobic surface demonstrated excellent mechanical stability under abrasion and bending tests. Such robust self-cleaning, ice-proof, and anticorrosive near-superamphiphobic surfaces will find diverse applications in industrial fields and in daily life. Read more from Journal of Safety Research http://rss.sciencedirect.com/action/redirectFile?&zone=main¤tActivity=feed&usageType=outward&url=http%3A%2F%2Fwww.sciencedirect.com%2Fscience%3F_ob%3DGatewayURL%26_origin%3DIRSSSEARCH%26_method%3DcitationSearch%26_piikey%3DS0257897218303712%26_version%3D1%26md5%3D3a9335dc549eec974166282b972e22f3
0 notes
Text
JULY & NAOH SE APODERAN DEL PUESTO #1 EN EL RECORD REPORT DE VENEZUELA CON “FUTURO MEJOR”
http://dlvr.it/SrYV6h
0 notes
Text
JULY & NAOH ESTRENAN “FUTURO MEJOR” UNA PROPUESTA CARGADA DE MUCHO SENTIMIENTO
http://dlvr.it/Slp6Wz
0 notes
Text
July & Naoh estarán presentes en el Musi-k Fest
http://dlvr.it/SkdDbH
0 notes